Kerja Sama Loan Channeling Adapundi dan Bank DBS Indonesia Masuki Fase Baru
Jakarta, 22 Oktober 2025- PT Info Tekno Siaga (Adapundi) dan PT Bank DBS Indonesia (DBS) telah resmi menandatangani perluasan kerja sama pendanaan dalam penyaluran kredit (loan channeling). Perpanjangan kerja sama ini menjadi bukti komitmen keduanya untuk memperluas dan mempercepat akses pendanaan yang diharapkan menjadi mampu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Adapundi dan DBS Indonesia pertama kali memulai kerja sama pada Februari 2024, di mana dari kerja sama ini memberikan dampak signifikan mendukung Adapundi dalam memenuhi pendanaan bagi hamper 30 juta penggunaannya yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Penandatanganan kesepakatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Adapundi, Achmad Indrawan, dan Head of CBG Ecosystem & Digital PT Bank DBS Indonesia Willy Lawy.
Achmad Indrawan selaku Direktur Utama Adapundi menyampaikan
Bank DBS Indonesia telah menjadi mitra penting bagi Adapundi. Bersama dengan kerja sama dan dukungan solid dari Bank DBS Indonesia, Adapundi dapat berkembang dalam memperluas penyaluran pendanaan kepada seluruh masyarakat.
Lebih dari sekadar perluasan kerja sama, fase dua ini menjadi penegasan bahwa sinergi teknologi finansial dan perbankan mampu menciptakan akses pendanaan yang kuat dan inklusif.
Ini didukung data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2025 outstanding pembiayaan industri P2P lending naik sebesar 25,06% secara tahunan. Kenaikan ini menjadi sinyal positif bahwa tingginya kebutuhan pendanaan alternatif yang cepat, mudah, dan terpercaya yang mampu dijawab oleh aplikasi pinjaman daring.
Peraturan terbaru dari OJK yang berlaku per 1 Januari 2025 menyesuaikan bunga pinjaman dengan tenor di bawah 6 bulan maksimal 0,3% per hari, sementara bunga pinjaman dengan tenor di atas 6 bulan turun menjadi 0,2% per hari dari sebelumnya 0,3%.
Komitmen Untuk Perluas Inklusi

Willy Lawy, Head of CBG Ecosystem and Digital PT Bank DBS Indonesia mengatakan,
Kolaborasi antara DBS dan Adapundi mencerminkan komitmen kami untuk memperluas inklusi finansial di Indonesia. Melalui pemanfaatan teknologi digital dan solusi keuangan yang bertanggung jawab, kami ingin membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat dan pelaku usaha, terutama di segmen yang belum terjangkau layanan perbankan.
Willy Lawy melihat kemitraan ini sebagai cara DBS untuk terus menjadi mitra pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. “Kami melihat pertumbuhan pendanaan digital di Indonesia dengan optimisme dan percaya bahwa melalui kemitraan ini, kami dapat terus menjadi mitra terpercaya bagi pertumbuhan bisnis sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.”
Adapundi juga mencatatkan TKB90 di level 100% per Agustus 2025, serta terus memperkuat tata kelola dan keamanan operasional dengan mematuhi regulasi OJK dan telah tersertifikasi ISO/IEC 27001:2022 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), sebagai bentuk standar tinggi menjaga kerahasiaan dan keamanan data. Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen Adapundi dalam menghadirkan layanan pendanaan digital yang aman dan sehat.
Dengan fase kedua ini, Adapundi dan DBS Indonesia optimis, ini akan mampu membuka peluang bagi lebih banyak masyarakat memanfaatkan layanan pendanaan digital.
Tentang Adapundi
Adapundi adalah aplikasi pinjaman daring yang berizin OJK (KEP-48/D.05/2021) dan tergabung dalam Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Visi Adapundi adalah menjadi penyedia solusi keuangan taktis terdepan bagi konsumen Indonesia.
Tentang DBS
DBS adalah group jasa keuangan terkemuka di Asia dengan kehadiran di 19 pasar. Berkantor pusat di Singapura, DBS memiliki tiga poros utama pertumbuhan Asia: Tiongkok Raya, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Predikat kredit bank "AA-" dan "Aa1" termasuk yang tertinggi di dunia.
